Monday, December 28, 2009

pernikahan itu (masih) sakral.

kok gue ngeliat suatu pernikahan akhir-akhir ini jadi kayak main-main ya ? orang-orang dengan gampangnya nikah, terus ngga lama cerai..
oke, mungkin ngga semua orang kaya gitu.. cuma hal ini bikin gue mikir lebih dalam lagi masalah pernikahan..
sering banget ditanya
"Arin sama Aryo kapan nikah ?"
hadooooh.. kenapa ya ? apa karena aryo sudah jauh lebih tua dari gue dan temen-temennya udah pada nikah ? hmm.. yaa ambil aja sisi positif nya, berarti gue sm aryo udah cocok melanjutkan ke tahap selanjutnya heheheh geer gilaaaaaak ! :p

tapi ngga segampang itu.. orang nikah, pesta-pesta, hura-hura, tanpa mikirin segalanya dengan baik-baik.. gimana nanti kehidupan rumah tangganya ? keuangannya ? mau tinggal dimana ? gimana tanggung jawabnya kalo udah punya anak ?
semua harus siap sebelum bikin keputusan besar..

banyak kejadian pernikahan yang berujung seperti yang diinginkan terjadi di sekitar gue.. baik itu dari keluarga deket, kerabat, teman, atau pun artis-artis yang sering gue liat di tv..

beberapa cerita yang kurang membahagiakan itu adalah :
1. pasangan yang akhirnya memutuskan cerai karena masalah uang. ibu dari si cewek meminta sejumlah uang sebagai syarat untuk melepas dia menikah, tetapi si cewek ngga pernah bilang hal ini ke si cowok. dari awal memang sudah salah menurut gue, karena mereka pacaran long distance, dan ketika si cowok pulang dari luar negeri seminggu kemudian langsung menikah. padahal keluarga besar si cowok sudah menyarankan untuk saling mengenal dulu lebih jauh. cyber love and real love are big different, eh ?
2. si wanita rela berpindah agama menjadi seorang nasrani. padahal di keluarga besarnya ia dikenal fasih melantunkan ayat-ayat suci Al-qur'an kalau ada pengajian. tentu saja banyak yang menyayangkan keputusannya, cuma semua menganggap ia sudah dewasa dan bisa menentukan yang terbaik untuknya. baru-baru ini, gue denger dia pisah dari suaminya. ternyata yang terjadi adalah, wanita ini ketauan selingkuh dengan laki-laki lain. sekarang tiap ketemu dia selalu datang dengan orang tuanya. suaminya sudah memaafkan, tetapi tetap nggak bisa balik lagi kaya dulu, dan hak asuh anak-anaknya diambil.
3. setelah menikah lagi dengan istri yang baru (istri yang pertama menginggal karena sakit) kehidupannya terlihat normal. tetapi beberapa tahun kemudian, setelah mempunyai 1 anak dari istri yang sekarang, seorang pria baru mengakui kepada istri serta keluarga besarnya bahwa ia pernah menikah lagi (setelah istrinya meninggal dan sebelum menikah dengan istri yang sekarang) dan mempunyai dua anak. dua anak tersebut mesti diambil oleh pria ini. istri yang sekarang tidak bisa menerima dan keluarga pun sempat bingung, kecewa, serta sedih dengan keadaan yang sebenarnya sebelum bisa menemukan jalan keluar yang terbaik untuk semuanya.
4. baru beberapa tahun menikah, seorang suami akhirnya mengaku bahwa ia telah menikah lagi secara siri. ia sama sekali ngga memikirkan istrinya dan keluarga besarnya gue rasa. dengan penghasilan yang ngga begitu besar, dia menikah lagi. syarat mempuyai istri lagi adalah berlaku adil. menurut gue, dia belum bisa berlaku adil dalam memberikan nafkah, dengan penghasilan yang tidak melimpah, gimana dia bisa menghidupi dua orang istri
5. krisdayanti yang terlihat akan everlasting sama anang, ternyata akhirnya berpisah juga.

beberapa kejadian tersebut, jujur membuat gue takut. takut untuk menemukan hal-hal yang ngga diinginkan dalam sebuah pernikahan. takut ngga bisa menjaga pernikahan sampe akhir hayat. takut mengalami hal-hal yang sama.

dari situ gue belajar.. belajar banyak sekali.. pernikahan itu bukan sekedar bilang "i do" ketika seorang pria bertanya "will you marry me ?".. pernikahan itu bukan sekedar perubahan status dari pacar atau tunangan menjadi suami atau istri.. pernikahan bukan sekedar ijab kabul dan tukar cincin.. pernikahan itu bukan hanya pengikatan seorang pria dan seorang wanita, tetapi juga kedua keluarga.. pernikahan itu bukan hanya tentang pesta, gedung, undangan, malam pertama, bulan madu, dan hal lainnya..

yang diperlukan adalah kesadaran, dan tanggung jawab yang super besar

saya ingin merasakan sibuknya merancang suatu pernikahan yang saya inginkan



saya ingin semua teman, sahabat, keluarga, kerabat yang saya sayangi hadir di hari bahagia saya



saya ingin pernikahan saya membawa kebahagiaan dan berkah untuk saya, pasangan saya, serta orang-orang di sekeliling saya

saya ingin kehidupan saya setelah menikah bahagia, meskipun pasti ada masalah-masalah yang akan muncul


saya ingin menjadi orangtua yang baik serta mempunyai keluarga yang bahagia



saya ingin pernikahan saya nanti hanya sekali seumur hidup

dan yang paling penting, saya ingin bersama laki-laki yang saya sayangi dan yang terbaik untuk saya
amin.

insya Allah, 5 tahun lagi ya ?



*itu jawaban gue dan aryo kalau orang bertanya tentang kapan nikah ;)

No comments: